Senin, 03 Juli 2017

Pedagogi Dan Andragogi

istilah “pedagogi” yang akar-akarnya berasal dari bahasa Yunani, paid berarti kanak-kanak dan agogos berarti memimpin. Kemudian Pedagogi mengandung arti memimpin anak-anak atau perdefinisi diartikan secara khusus sebagai “suatu ilmu dan seni mengajar kanak-kanak”. Akhirnya pedagogi kemudian didefinisikan secara umum sebagai “ilmu dan seni mengajar”. Pedagogi secara literal adalah seni dan ilmu pengetahuan tentang mendidik anak-anak dan sering digunakan sebagai sebuah sinonim untuk suatu pengajaran. Secara lebih tepatnya, pedagogi mewujudkan pendidikan yang berfokuskan guru. Andragogi berasal dari bahasa Yunani kuno: "aner", dengan akar kata andr, yang berarti orang dewasa, dan agogus yang berarti membimbing atau membina. Andragogi, pada mulanya diartikan sebagai : seni dan ilmu yang bertugas untuk membantu dewasa belajar. Istilah tersebut dewasa ini mendefinisikan suatu alternatif terhadap pedagogi dan mengacu kepada pendidikan yang berfokuskan pada siswa untuk semua umur. Perbedaan Andragogi Dengan Pedagogi Pendidikan orang dewasa (andragogi) berbeda dengan pendidikan anak-anak (paedagogy). Pendidikan anak-anak akan berlangsung dalam bentuk asimilasi, identifikasi, dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa menitikberatkan pada peningkatan kehidupan mereka, memberikan keterampilan dan kemampuan untuk memecahkan permasalahan yang mereka alami dalam hidup mereka dan dalam masyarakat. Malcolm Knowless dalam mengembangkan konsep andragogi, mengembangkan empat pokok asumsi sebagai berikut: a. Konsep diri Asumsinya bahwa sesungguhnya dan kematangan diri seseorang bergerak dari ketergantungan total (realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan diri, sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa secara umum konsep diri anak-anak masih tergantung sedangkan pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri, karena kemandirian inilah orang dewasa membutuhkan memperoleh penghargaan orang lain sebagai manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri (sel determination), mampu mengarahkan dirinya sendiri (selfdirection). b. Peranan pengalaman Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju ke arah kematangan. Dalam perjalanannya seorang individu mengalami dan mengumpulkan berbagai pengalaman pahit getirnya kehidupan, dimana hal ini menjadikan seorang individu sebagai sumber belajar yang demikian kaya, dan pada saat yang bersamaan individu tersebut memberikan dasar yang luas untuk belajar dan memperoleh pengalaman baru. c. Kesiapan belajar Asumsi bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas dan peranan sosialnya. Pada seorang anak belajar karena ada karena adanya tuntutan akademik atau biologiknya. d. Orientasi belajar Asumsi yaitu bahwa pada anak orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembeljaran (subject matter centered orientation). Sedangkan pada orang dewasa mempunyai kecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan permasalahan yang dihadapi (problem centered orientatin). Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang. No Andragogi Dan pedagogi 1 Pembelajar disebut “peserta didik”/ “warga didik” Pembelajar disebut “siswa”/ “naka didik” 2 Gaya belajar independen Gaya belajar dependen 3 Tujuan fleksibel Tujuan ditentukan sebelumnya 4 Menggunakan metode pelatihan aktif Metode pelatihan pasif, seperti metode ceramah. 5 Pembelajaran mempengaruhi waktu dan kecepatan Guru mengontrol waktu dan kecepatan 6 Belajar berpusat pada masalah kehidupan nyata Belajar berpusat padaisu atau pengetahuan teoritis semoga bermanfaat :)

0 komentar:

Posting Komentar