Senin, 03 April 2017

psikologi pendidikan




Selayang pandang psikologi pendidikan
            Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas sehingga dibutuhkan satu buah bukutersendiri untuk menjelaskannya.
Latar belakang Historis
Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum abad ke-20. Ada 3 perintis terkemuka yang muncul di awal sejarah psikologi pendidikan.
1.      William james.
James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bis menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.

2.      John dewey
Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidikan adalah john dewey (1859-1952). Dia menjadi kotor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan di AS, di university chicago. Pada tahun (1894). Kita banyak mendapat ide penting darinya yaitu :

·         Pertama dari dewey kita mendapat pandangan tentang anak sebagai pembelajar akrif (active larned).
·         Kedua dari dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan.
·         Ketiga dari dewey kita mendapat gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya.
Dewey adalah salah satu seorang psikolog yang sangat berpengaruh-seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak lelaki maupun perempuan. Dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis.

  

3.      E.L, Thorndike
Perintis ketiga yaitu thorndike (1874-1949), yang memberikan banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmah dan harus berpokus pada pengukuran (o’Donnel & levin 2001).

Mengajar : Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan
Seberapa ilmiahkah pendekatan mengajar yang dipakai seorang guru? Baik sains maupun seni dan pengalaman keahlian mengajar berperan penting bagi keberhasilan seorang guru (johnson,dkk,2002:newman, 2002).
Bidang psikologi pendidikan banyak mengambil sumber dari teori dan riset psikologi yang lebih luas. Ahli  psikologi pendidkan juga mengakui bahwa mengajar terkadang harus mengabaikan saran-saran ilmiah tetapi menggunakan improvaiasi dan spontanitas (Gage,1978).
Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah memberi anda pengetahuan riset yang dapat secara efektif di aplikasikan untuk situasi mengajar. Tetapi, pengajaran anda tetap merupakan sebuah seni mengajar.
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu bervariasi maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (diaz,1997). Guru harus menguasai beragam perpesktif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama: (1) pengetahuan dan keahlian profesional, dan (2) komitmen dan motivasi.
Pengetahuan dan keahlian profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan di dukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang kultural.


Komitmen dan motivasi
menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspekini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid.
Guru pemula sering kali melaporkan bahwa dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang besar untuk menjadi guru yang efektif. Komitmen dan motivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar