Jumat, 07 April 2017

Diversitas Sosialkultural



Dunia kita adalah dunia multikultural, dengan beragam latar belakang adat, dan nilai yang berbeda-beda. Pertanyaan tentang bagaimana cara terbak untuk mendidik anak lelaki dan perempuan dari berbagia latar belakang etnis dn sosioekonomi yang berbeda kini telah menjadi topik yang banyak menarik perhatian.
Dalam bagian ini, kita akan mengeksplorasi diversitas kultur, status sosioekonomi dan etnis. Kita juga akan membahas isu-isu bahasa.
KULTUR DAN ETNIS
Kultur adalah pola prilaku, keyakinan, dan semua produk dari kelompok orang tertentu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Produk itu berasal dari ineraksi antarkelompok orang dengan lingkungannya selama bertahun-tahun (chun,Organizis, & marin,2007:thomas,2000). Psikologi Donald Campbell dan rekannya (Brewer & Campbell, 1976: Campbell & Levine, 1969). Menemukan bahwa orang-orang di semua kultur cenderung :
·         Percaya bahwa apa yang semua terjadi dalam kultur mereka adalah sesuatu yang “alami” dan “benar” dan apa yang terjadi di dalam kultur lain adalah “tidak alami” dan “tidak benar”.
·         Menganggap bahwa kebiasaan kultural mereka adalah valid secara iniversal:
·         Berprilaku dengan cara-cara yang sesuai dengan kelompok kulturalnya;
·         Mereka bangga dengan kelompok kulturalnya: dan
·         Bermusuhan terhadap kelompok kultural lain.
Para psikologi dan pendidik yang mempelajari kultur sering kali tertarik untuk membandingkan apa yang terjadi dalam satu kultural dengan apa yang terjadi dalam satu atau beberapa kultur lain. Studi lintas-kultur menyediakan perbandingan, informasi tentang seberapa tentang seberapa jauh orang itu sama dan seberapa jauh perilaku tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur. Individualisme adalah seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal di atas tujuan kelompok. Nilai-nilai individualis mencakup perasaan senang, keunikan personal, dan independensi atau kemandirian. Kolektivitas adalah seperangkat nilai yang mendukung kelompok. Tujuan personal digunakan untuk menjaga intergritas kelompok, interdependensi anggota kelompok dan keharmonisan hubungan.
Status sosioekonomi
Kebanyakan negara yang subkultur,salah satu cara paling lazim untuk mengategorikan subkultur adalah memakai status sosioekonomi. Status sosioekonomi  (ssocioeconimic status-SEC) merupakan kelompok orang berdasarkan karakteristik ekonomi, individual, dan pekerjaanya. Individu dari status sosioekonomi bawah sering kali kurang pendidikannya, kurang kuat untuk memengaruhi institusi masyarakat {seperti sekolah} dan hanya punya sedikit sumber daya ekonomi.
Etnis  
Kata ethnic berasal dari kata yunani yang berarti “bangsa “. Etnisitas (etnicity) adalah pola umum karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras , agama, dan bahasa. Bagaimana etnis bebeda dari ras ? istilah race (ras): yang kini di diskreditkan sebagai konsep biologis, adalah mengklasifikasikan orang atau makhluk hidup lainnya berdasarkan karakteristik psikologis tertentu.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pendidikan multi kultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelopok kultural. Pendidikan multikultural muncul dari gerakan hak-hak sipil pada 1960-an dan gerakan untuk pemerataan kesetaraan dan keadilan sosial dalam masyarakat untuk wanita serta orang kulit berwarna. Sebagai sebuah bidang pendidika multikultural mencakup isu-isu yang berkaitan dengan status sosioekonomi, etnisitas dan gender. Karena keadilan sosial adalah salah satu nilai dasar dari bidang ini, maka reduksi prasangka dan pedagogi ekuitas menjadi komponen utamanya (Blanks, 2001). Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan guru di kelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan streotip terhadap orang lain. Pedagogi adalah modifikasi proses pengajaran dengan memasukan materi dan strategis pembelajaran yang tepat baik itu untuk anak laki-laki maupun perempuan dan untuk semua etnis.
·        Memperdayakan Murid
Istilah pemerdayaan  (empowerment)berarti memberi orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil menciptakan dunia yang lebih baik dan adil. Pada tahun 1960-an sampai 1980-an, pendidikan multikultural dtitikberatkan pada usaha memberdayakan murid dan memperbaiki representasi kelompok minoritas dan kultural dalam kurikulum dan buku ajar.

·        Pengajaran yang relevan secara kultural
Pengajaran yang relevan secara kultural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural(Gay, 2000 irvine & Armento, 2001). Pengjaran ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang yang berbeda dari pelajar(pang,2001). Pakar pendidikan multikultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengintergrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif (diaz,2001).

·        Pendidikan Yang Berpusat Pada Isu
Pendidikan yang berpusat pada isu juga merupakan aspek penting dari pendidikan multikultural. Dalam pendekatan ini murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial. Pendidikan ini tak hanya mengklasifikasikan nilai, tetapi juga mengkaji alternatif dan konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut murid. Pendidikan yang berpusat pada isu terkait erat dengan pendidikan moral.
Meningkatkan Hubungan di Antara Anakdari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
Ada sejumlah strategi dan program untuk meningkatkan hubungan antara anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda. Pertama kontak personal dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda, kedua pengambilan perspektif, ketiga pemikiran kritis dan intelegensi emosional, keempat mengurangi bias, kelimamenungkatkan toleransi, dan yang ke enam sekaligus terakhir sekolah dan komunitas sebagai satu tim.
G E N D E R
gender adalah dimensi sosialkultural dan psikologis dari pria dan wanita. Istilah gender dibedakan dari istilah jenis kelamin(seks). Seks berhubungan dengan dimensi biologis dari pria dan wanita. Peran gender  (gender rote) adalah ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya bepikir, merasa dan berbuat.


Kalsifikasi peran Gender
Kalsifikasi peran Gender adalah mengevaluasi anak lelaki dan perempuan dari segi kumpulan bakat personalitas. Di mana masa lalu anak lelaki yang baik adalah anak yang independen, agresif, dan kuat. Anak perempuan yang baik adalah anak yang penurut, pengasuh dan tidak tertarik dengan kekuasaan.
Pandangan terhadap perkembangan Gender
Ada beragam cara untuk memandang perkembanan gender. Beberapa diantara nya yang lebih menitikberatkan pada faktor-faktor dalam prilaku pria dan wanita. Sedangkan yang lainnya menekankan pada faktor sosial atau kognitif (lippa,2002).
·         Pandangan biologis
·         Pandangan sosialisasi
·         Pandangan kognitif


Daftar pustaka
JOHN W. SANTROCK, University of texas at Dallas. Psikologi pendidikan . edisi kedua

0 komentar:

Posting Komentar